Pages

Minggu, 22 Juli 2012

Pengertian "Mana"


A.Pengertian “Mana”  
          Dinamisme atau kekuatan atau kekuasaan,yang di bicarakan dalam dinamisme,didalam ilmu pengetahuan lazim disebut”mana” .Dinamisme ialah kepercayaan kepada suatu daya kekuatan atau kekuasaan yang keramat dan tidak berpribadi ,yang di anggap halus maupun berjasad semcam fluidum,yang dapat di miliki ataupun tidak dapat imiliki oleh benda,binatang,dan manusia.Jika seseorang atau suatu benda dianggap”tidak mengandung mana”maka ia tidak di perhatikan lebih lanjut.Tetapi jika telah di konstatir,bahwa suatu benda atau seseorang memang”mengandung mana”maka orang atau benda itu harus mendapat perhatian yang istimewa.Maka ada dua hal yang mungkin: orang atau benda yang mengandung”mana”atau daya kekuatan itu harus ditakuti atau dihormati sehingga orang harus menjalankan suatu upacara kebaktian;tetapi mungkin juga orang berusaha melumpuhkan daya kekuatan itu dengan berbagai penangkal.
          Jadi dinamisme yang primitif itu bukan semacam susunan phanteistis menurut susunan atau sistim itu segala makhluk dan benda mengandung daya ilahi.Dinamisme kadang-kadang menjadi sistim phanteistis serupa itu di dalam perkembangan kebudayaan yang lebih tinggi..Tetapi manusia primitif tidak menyusun suatu sistim.Ia lebih bertindaksecara empiris (menurut pengalaman)di tetapkan begitu saja bahwa benda ini mengandung kekuatan.
           “Mana” adalah “the supernatural in a way”boleh kita katakan “melebihi alam”(supernatural),yaitu sesuatu yang menimbulkan  keheranan,ketakutan,rasa khidmat.”Mana” itu hanya dapat dikatakan”supernatural”di dalam arti yang terbatas saja.”Mana” adalah sesuatu yang tidak biasa,yang mengherankan karena keistimewaannya,sebab kekuatannya atau kesuburanya .Tetapi masih ada lagi arti “Mana” itu,”Mana” dapat juga berarti sesuatuyang sama sekali tidak dapat kita huhubungkan dengan hal yang melebihi alam (supernatral).umpamanya kekuatan manusia.Seorang raja ,yang sellu mendapat kemenangan di dalam perang ,adalah raja yang mengandung “Mana”.Bagi kita raja itu seorang prajurit perkasa.Tetapi juga ahli siasat perang yang ulung atau seseorang yang mempunyai kecakapan luar biasa di dalam suatu keahlian,dipandang juga sebagai seseorang yang mengandung”mana”.Sesuatu disebut “mana”apabila memberi efek atau  hasil ;jika tidak ada efek atau hasilnya itu tidak di sebut “mana”.
          Di Indonesia sesuatu yang di sebut “mana”itu terap kali di terangkan sebagai sesuatu yang”memuaskan”.Rumah yang “panas” adalah rumah yang penuh daya,rumah yang cemar,rumah yang kotor.Maka orang berusaha “mendinginkan” rumah semacam itu.Disini kita dapat berkenalan lagi dengan suatu pengertian baru dari dinamisme.Di sini kita dengar apa yang di anggap “kotor” sesustu itu “kotor” jika mengandung daya yang membinasakan .Orang harus berhati-hati terhadap sesuatu yang kotor,sebagaimana kita harus berhati-hati terhadap orangyang berpenyakit menular atau terhadap benda yang mengandung aliran listrik.
          Dengan demikian selanjutnya kita dapat memahami pula ,apa yang di sebut “kramat”di dalam dinamisme.Yang di sebut “kramat”adalah sesuatu yang mengandung daya ,yang di pandang mendatangkan kesalamatan.Jadi di dalam dinamisme itu”kotor” dan “kramat”adalah dua belah sisi dari hal yang sama.Jika sesuatu mengandung daya ,ada kemungkinan hal itu dipandang “kotor”karena dianggap berbahaya,tetapi dapat juga dikatakan”keramat” karena daya yang tersembunyi di dalam di anggap mendatangkan keselamatan.
1.Sikap manusia terhadap “mana”
          Siksp ysng diambil manusia primitif terhadap segala yang mengandung “mana”adalah sikap berhati-hati.Sikap”awas”!.Segala perbuatan yang melepaskan tenaga harus disingkiri atau dilakukan dengan sangat berhati-hati.Misalnya memecahkan pinggan yang terbuat dari tanah adalah berbahaya.Tembikar itu mengandung daya kekuatan  yang di dapatnya karena di bakar dalam api,daya itu dapat terlepas ketika benda itu pecah.Berjakap-cakap dengan keras juga berbahaya karena perkataandapat disebutpembawa kekuasaan yang terbesar.Sikap “awas” yang diambil oleh manusia primitif terhadap segala yang dianggapnya “mengandung mana”,dinyatakan dengan perkataan “tabu”.

Pengertian Tabu dan Eufemisme

Tabu atau pantangan adalah suatu pelarangan sosial yang kuat terhadap kata, benda, tindakan, atau orang yang dianggap tidak diinginkan oleh suatu kelompok, budaya, atau masyarakat. Pelanggaran tabu biasanya tidak dapat diterima dan dapat dianggap menyerang. Beberapa tindakan atau kebiasaan yang bersifat tabu bahkan dapat dilarang secara hukum dan pelanggarannya dapat menyebabkan pemberian sanksi keras. Tabu dapat juga membuat malu, aib, dan perlakuan kasar dari masyarakat sekitar.
2.Benda-benda yang Mengandung “mana”(fetisy)
          Benda –benda yang mengandung kesaktian dinamakan fetisy.Fetisy-fetisy itu seolah-olah mendekatkan kesaktian kepada manusia ,sehingga kesaktian itu dapat memberi pengaruh yang baik kepada hidup manusia. Fetisy-fetisy itu membawa keselamatan yang bermacam-macam sifatnya:melindungi orang terhadap bencana,menyembuhkan penyakit,memberi kesuburan dan memberikan kekuatan.Masih banyak lagi sejenis fetisy yang khusus ,yakni yang di sebut “relik”yakni benda-benda yang mengandung daya yang berasal dari manusia sakti.Semua benda itu yakni Fetusy,ajimat dan relik dipuja,artinya benda-benda itu diperlakukan dengan hati-hati dan disimpan dengan baik-baik.Kadang-kadang benda itu diolesi dengan lemak atau minyak untuk di beri makan artinya di beri daya yang baru.Tetapi pemujaan-pemujaan itu dapat di hentikan,jika ternyata fetisy itu sudah hilang kesaktiannya,orang dapat memarahinya.menyiksanya atau membuangnya.
          Kadang-kadang fetisy itu berupa patung-patung kecil atau malahan patung-patung yang  besar juga .Pada umumnya dapat dikatakan,bahwa setiap benda aneh bentuknyaatau karena hal lainnya dan ternyata mempunyai “kesaktian”,dapat di pakai sebagai fetisy.Entah benda itu misalnya sekerat kayu atau batu di dalam keadaan aslinya.
3.Upacara di dalam hubungannya dengan “mana”,tabu dan fetisy
          Biasanya upacara itu dilakukan oleh seluruh masyarakat primitif dengan mengadakan tari-tarian yang bersifat khas.upacara yang harus dilakukan atas nama seluruh masyarakat yang di tugaskan oleh seorang kepala suku disinilah dasar letak dasar-dasar jabatan raja yang kramat dan mulia.Biasanya kepala suatu suku yang primitif itu terselubung oleh banyak tabu.Oleh karena itu dia dilarang mengerjakan berbagai-bagai perbuatan.Tetapi ia mempunyai kekuasaan besar juga.Ia berkuasa atas hujan dan kemarau atas untung dan malang.
         

0 komentar:

Posting Komentar