A.Pengertian “Mana”
Dinamisme
atau kekuatan atau kekuasaan,yang di bicarakan dalam dinamisme,didalam ilmu
pengetahuan lazim disebut”mana” .Dinamisme ialah kepercayaan kepada
suatu daya kekuatan atau kekuasaan yang keramat dan tidak berpribadi ,yang di anggap
halus maupun berjasad semcam fluidum,yang dapat di miliki ataupun tidak
dapat imiliki oleh benda,binatang,dan manusia.Jika seseorang atau suatu benda dianggap”tidak
mengandung mana”maka ia tidak di perhatikan lebih lanjut.Tetapi jika telah di
konstatir,bahwa suatu benda atau seseorang memang”mengandung mana”maka orang
atau benda itu harus mendapat perhatian yang istimewa.Maka ada dua hal yang mungkin:
orang atau benda yang mengandung”mana”atau daya kekuatan itu harus ditakuti
atau dihormati sehingga orang harus menjalankan suatu upacara kebaktian;tetapi
mungkin juga orang berusaha melumpuhkan daya kekuatan itu dengan berbagai
penangkal.
Jadi
dinamisme yang primitif itu bukan semacam susunan phanteistis menurut susunan
atau sistim itu segala makhluk dan benda mengandung daya ilahi.Dinamisme
kadang-kadang menjadi sistim phanteistis serupa itu di dalam perkembangan
kebudayaan yang lebih tinggi..Tetapi manusia primitif tidak menyusun suatu
sistim.Ia lebih bertindaksecara empiris (menurut pengalaman)di tetapkan begitu
saja bahwa benda ini mengandung kekuatan.
“Mana” adalah “the supernatural in a way”boleh
kita katakan “melebihi alam”(supernatural),yaitu sesuatu yang menimbulkan keheranan,ketakutan,rasa khidmat.”Mana” itu hanya
dapat dikatakan”supernatural”di dalam arti yang terbatas saja.”Mana” adalah
sesuatu yang tidak biasa,yang mengherankan karena keistimewaannya,sebab
kekuatannya atau kesuburanya .Tetapi masih ada lagi arti “Mana” itu,”Mana”
dapat juga berarti sesuatuyang sama sekali tidak dapat kita huhubungkan dengan
hal yang melebihi alam (supernatral).umpamanya kekuatan manusia.Seorang raja
,yang sellu mendapat kemenangan di dalam perang ,adalah raja yang mengandung
“Mana”.Bagi kita raja itu seorang prajurit perkasa.Tetapi juga ahli siasat
perang yang ulung atau seseorang yang mempunyai kecakapan luar biasa di dalam
suatu keahlian,dipandang juga sebagai seseorang yang mengandung”mana”.Sesuatu
disebut “mana”apabila memberi efek atau
hasil ;jika tidak ada efek atau hasilnya itu tidak di sebut “mana”.
Di
Indonesia sesuatu yang di sebut “mana”itu terap kali di terangkan sebagai
sesuatu yang”memuaskan”.Rumah yang “panas” adalah rumah yang penuh daya,rumah
yang cemar,rumah yang kotor.Maka orang berusaha “mendinginkan” rumah semacam
itu.Disini kita dapat berkenalan lagi dengan suatu pengertian baru dari
dinamisme.Di sini kita dengar apa yang di anggap “kotor” sesustu itu “kotor”
jika mengandung daya yang membinasakan .Orang harus berhati-hati terhadap
sesuatu yang kotor,sebagaimana kita harus berhati-hati terhadap orangyang
berpenyakit menular atau terhadap benda yang mengandung aliran listrik.
Dengan
demikian selanjutnya kita dapat memahami pula ,apa yang di sebut “kramat”di
dalam dinamisme.Yang di sebut “kramat”adalah sesuatu yang mengandung daya ,yang
di pandang mendatangkan kesalamatan.Jadi di dalam dinamisme itu”kotor” dan
“kramat”adalah dua belah sisi dari hal yang sama.Jika sesuatu mengandung daya
,ada kemungkinan hal itu dipandang “kotor”karena dianggap berbahaya,tetapi
dapat juga dikatakan”keramat” karena daya yang tersembunyi di dalam di anggap
mendatangkan keselamatan.
1.Sikap manusia terhadap “mana”
Siksp
ysng diambil manusia primitif terhadap segala yang mengandung “mana”adalah
sikap berhati-hati.Sikap”awas”!.Segala perbuatan yang melepaskan tenaga harus
disingkiri atau dilakukan dengan sangat berhati-hati.Misalnya memecahkan
pinggan yang terbuat dari tanah adalah berbahaya.Tembikar itu mengandung daya
kekuatan yang di dapatnya karena di
bakar dalam api,daya itu dapat terlepas ketika benda itu pecah.Berjakap-cakap
dengan keras juga berbahaya karena perkataandapat disebutpembawa kekuasaan yang
terbesar.Sikap “awas” yang diambil oleh manusia primitif terhadap segala yang
dianggapnya “mengandung mana”,dinyatakan dengan perkataan “tabu”.
Pengertian Tabu dan Eufemisme
Tabu atau pantangan adalah suatu pelarangan sosial yang kuat terhadap kata, benda, tindakan, atau orang yang dianggap tidak diinginkan oleh suatu kelompok, budaya, atau masyarakat. Pelanggaran tabu biasanya tidak dapat diterima dan dapat dianggap menyerang. Beberapa tindakan atau kebiasaan yang bersifat tabu bahkan dapat dilarang secara hukum dan pelanggarannya dapat menyebabkan pemberian sanksi keras. Tabu dapat juga membuat malu, aib, dan perlakuan kasar dari masyarakat sekitar.
Pengertian Tabu dan Eufemisme
Tabu atau pantangan adalah suatu pelarangan sosial yang kuat terhadap kata, benda, tindakan, atau orang yang dianggap tidak diinginkan oleh suatu kelompok, budaya, atau masyarakat. Pelanggaran tabu biasanya tidak dapat diterima dan dapat dianggap menyerang. Beberapa tindakan atau kebiasaan yang bersifat tabu bahkan dapat dilarang secara hukum dan pelanggarannya dapat menyebabkan pemberian sanksi keras. Tabu dapat juga membuat malu, aib, dan perlakuan kasar dari masyarakat sekitar.
2.Benda-benda yang Mengandung “mana”(fetisy)
Benda –benda yang mengandung
kesaktian dinamakan fetisy.Fetisy-fetisy itu seolah-olah mendekatkan kesaktian
kepada manusia ,sehingga kesaktian itu dapat memberi pengaruh yang baik kepada
hidup manusia. Fetisy-fetisy itu membawa keselamatan yang bermacam-macam
sifatnya:melindungi orang terhadap bencana,menyembuhkan penyakit,memberi
kesuburan dan memberikan kekuatan.Masih banyak lagi sejenis fetisy yang khusus
,yakni yang di sebut “relik”yakni benda-benda yang mengandung daya yang berasal
dari manusia sakti.Semua benda itu yakni Fetusy,ajimat dan relik dipuja,artinya
benda-benda itu diperlakukan dengan hati-hati dan disimpan dengan
baik-baik.Kadang-kadang benda itu diolesi dengan lemak atau minyak untuk di
beri makan artinya di beri daya yang baru.Tetapi pemujaan-pemujaan itu dapat di
hentikan,jika ternyata fetisy itu sudah hilang kesaktiannya,orang dapat
memarahinya.menyiksanya atau membuangnya.
Kadang-kadang
fetisy itu berupa patung-patung kecil atau malahan patung-patung yang besar juga .Pada umumnya dapat
dikatakan,bahwa setiap benda aneh bentuknyaatau karena hal lainnya dan ternyata
mempunyai “kesaktian”,dapat di pakai sebagai fetisy.Entah benda itu misalnya
sekerat kayu atau batu di dalam keadaan aslinya.
3.Upacara di dalam hubungannya dengan
“mana”,tabu dan fetisy
Biasanya upacara itu dilakukan oleh
seluruh masyarakat primitif dengan mengadakan tari-tarian yang bersifat
khas.upacara yang harus dilakukan atas nama seluruh masyarakat yang di tugaskan
oleh seorang kepala suku disinilah dasar letak dasar-dasar jabatan raja yang
kramat dan mulia.Biasanya kepala suatu suku yang primitif itu terselubung oleh
banyak tabu.Oleh karena itu dia dilarang mengerjakan berbagai-bagai
perbuatan.Tetapi ia mempunyai kekuasaan besar juga.Ia berkuasa atas hujan dan
kemarau atas untung dan malang.
0 komentar:
Posting Komentar